Pada saat pertemuan keluarga, pengajian, forum arisan, atau family gathering kantor dan sebagainya, Anda sebagai orang tua kadang mengajak anak turut serta. Pada saat itulah sering anak diajak bicara oleh orang dewasa yang hadir, atau bertemu dengan anak-anak lain. Tentu dalam forum-forum ini penting bagi Anda untuk mempersiapkan anak terbiasa bicara dengan komunikasi yang sopan dan santun.
- Biasakan bicara dengan jelas.
Membiasakan bicara secara jelas, mempunyai tujuan agar orang lain memahami apa yang Anda
sampaikan. Adapun bentuk-bentuk atau cara bicara yang jelas, antaralain:
o berbicara dengan lancar/tidak terbata-bata
o suara lantang dan jelas (hindari berkata dengan suara
lirih/mendesis atau berteriak)
o bicara dengan kecepatan sedang (tidak terlalu cepat
atau lambat)
o gunakan intonasi yang sesuai (bertanya, memerintah,
pernyataan, dan sebagainya)
o bicara jangan sambil mengunyah makanan.
- Jadilah pendengar yang baik dan tidak memotong
pembicaraan orang lain.
Termasuk keterampilan berkomunikasi yang santun adalah mampu menjadi pendengar yang baik dan tidak memotong pembicaraan orang lain. Katakan pada anak Anda: “jika ada orang yang bicara
padamu, kamu harus mendengarkan dengan baik, tataplah matanya dan jangan tidak
peduli”. Menjadi pendengar yang baik itu juga berarti Anda tidak memotong
pembicaraan orang lain. Sebagai umpan balik, Anda juga dapat berdiskusi dengan memancing anak Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: “apakah
saat guru menerangkan pelajaran, kita boleh bicara? Apakah saat temanmu
bercerita, kita boleh bicara? Bagaimana perasaanmu saat kamu lagi bicara lalu
ada orang yang berisik di sekitarmu?" Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu anak memahami pentingnya menghargai orang lain.
- Tidak memanggil dengan sebutan yang buruk (si
gembrot, si ceking, si sipit, dsb).
Salah satu bentuk berkata yang tidak santun adalah
memanggil orang lain dengan julukan-julukan yang buruk. Untuk itu, sejak dini
penting Anda memberi contoh pada anak dengan dengan panggilan-panggilan yang baik pada anak dan orang-orang di sekitarnya, sehingga anak pun kelak
terbiasa memanggil orang lain dengan panggilan yang baik pula.
- Tidak bergosip atau membicarakan keburukan orang
lain.
Tidak ada orang yang suka bila keburukannya
dibicarakan oleh orang lain. Untuk itu, berikanlah teladan pada anak bahwa Anda
tidak bergosip juga saat arisan, misalnya. Hal ini karena kita tidak suka orang
lain bicara buruk tentang kita, maka kita juga jangan melakukannya pada orang
lain.
- Ajarkan keterampilan memberikan pendapat dan
menghargai pendapat orang lain.
Ajarkan pada anak And acara memberikan pendapat dan
juga menghargai pendapat orang lain. Terutama sampaikan pada anak, bahwa setiap
orang boleh punya pendapat. Namun, selanjutnya arahkan anak, pada pendapat yang
benar. Anda dapat ciptakan momen diskusi di rumah, yaitu misalnya: saat makan
malam, saat menonton televisi bersama, selesai
beribadah bersama, dan sebagainya. Ajarkan anak bahwa ia bisa minta pendapat
orang lain: ayah,ibu, adik/kakak, teman, guru, dan sebagainya. Begitu juga beri
contoh pada anak, bahwa ia pun dapat menyampaikan masukan atau pendapat tentang
suatu hal pada orang lain.
* sumber ilustrasi:
Makasih ibu sangat bagus dan sangat bermanfaat...
BalasHapussama-sama ibu 🙏
BalasHapus