Ternyata terlalu beramibsi agar anak selalu berprestasi tidaklah selalu baik. Hal
ini karena terlalu banyak fokus pada prestasi sesungguhnya dapat
melemahkan/mencederai hubungan/ikatan antara orang tua dan anak. Mengingat
suatu prestasi, umumnya didasarkan pada keberhasilan yang diperoleh, dan hal
ini sangat tergantung pada bakat dan kemampuan anak yang belum tentu sama
antara anak yang satu dengan yang lain.
Oleh karena itu, cinta orang tua pada anak hendaknya lebih tulus dan tanpa syarat. Hal ini karena cinta tanpa syarat inilah yang justru punya pengaruh besar pada anak. Berikut empat hal dan enam tips yang saya rangkum untuk Anda tentang manfaat cinta tanpa syarat orang tua pada anaknya serta bagaimana mengajarkannya.
1. Cinta tanpa syarat membuat anak-anak lebih sehat secara fisik dan mental
Berbagai studi menunjukan bahwa ternyata kasih sayang orang tua yang tulus dapat membantu kesejahteraan fisik dan mental anak. Salah satu contohnya sebuah studi dari McGill University di Montreal menemukan bahwa anak-anak yang memiliki orang tua otoriter atau orang tua yang terlalu fokus pada prestasi dan jarang menunjukkan kasih sayangnya, lebih cenderung menjadi gemuk daripada anak-anak yang orang tuanya sering menunjukkan kasih sayang. Sementara itu, menurut sebuah studi dari UCLA, kurangnya kehangatan orang tua dapat membuat anak-anak lebih stres karena orang tua memberi terlalu banyak tekanan pada mereka untuk berhasil, tanpa menyeimbangkannya dengan kasih sayang.
2. Cinta tanpa syarat menciptakan ikatan yang lebih kuat antara orang tua dan anak
Sebuah studi 2013 dari University of Missouri-Columbia menemukan bahwa anak-anak dan ibu memiliki ikatan kuat pada saat sang ibu menunjukkan lebih banyak kasih sayang. Studi ini dilakukan dengan mengukur seberapa sering ibu mengambil kendali atas mainan anak mereka dan menginstruksikan anak mereka tentang cara bermain dengan mainan selama waktu bermain. Berdasarkan penelitian ini, ternyata anak-anak yang orang tuanya menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengarahkan permainan menunjukkan "lebih banyak perasaan negatif" terhadap ibu mereka. Akan tetapi anak-anak menunjukkan emosi positif ketika ibu mereka menunjukkan kasih sayang dan tidak menentukan cara bermain pada anaknya. Anak-anak menikmatinya ketika ibu mereka memberi mereka tips dan petunjuk dengan dukungan positif. Dari penelitan ini dapat disimpulkan bahwa anak-anak itu dapat merasakan, kapan seorang ibu melakukan sesuatu karena dia peduli pada anaknya, dan dia berusaha melakukan yang terbaik untuknya, atau kapan seorang ibu berusaha mengatur dan mengendalikan anaknya.
3. Cinta tanpa syarat membuat anak Anda tidak terlalu takut dan lebih berpengetahuan luas
Pola asuh yang mendorong untuk anak selalu berprestasi sering membuat anak merasa tidak aman karena mereka takut gagal. Berdasarkan studi yang diterbitkan oleh The British Psychological Society, menunjukan bahwa anak-anak dengan ketakutan akan kegagalan kurang termotivasi untuk belajar di sekolah dan kurang tertarik pada pendidikan secara keseluruhan. Akibatnya, karena ketakutan itu membuat anak-anak ini hanya fokus pada hobi yang mereka kuasai, daripada mencoba hobi baru yang akan membuat mereka lebih berpengetahuan luas dan lebih cenderung gagal. Itulah sebabnya tim studi ini menyarankan orang tua menjadi lebih penuh kasih sayang pada anak mereka serta mendorong anak-anak mereka untuk mengambil keterampilan baru. Hal ini karena menyarankan anak-anak meningkatkan keterampilan mereka untuk kesenangan dan perkembangan mereka sendiri jauh lebih bermanfaat daripada menyarankan mereka meningkatkan keterampilan mereka untuk membuktikan diri melalui prestasi.
4. Cinta tanpa syarat meningkatkan perkembangan otak dan memori anak
Menurut
sebuah studi dari Washington University
di St. Louis, mengungkapkan bahwa anak-anak yang orang tuanya memperlakukan
mereka dengan kasih sayang dan pengasuhan yang baik sejak usia muda umumnya
memiliki perkembangan otak yang lebih baik,. Studi tersebut mengatakan bahwa
anak-anak dengan ibu yang penuh kasih sayang memiliki hippocampus yang lebih besar. Hippocampus
ini adalah merupakan bagian dari otak yang sangat penting karena bagian inilah
yang mengendalikan ingatan seseorang, kemampuan belajar dan respon terhadap
stres.
1. Beri
teladan/ contoh baik. Anak-anak selalu memperhatikan Anda.
Jika Anda mencintai orang lain, mereka akan mengikuti teladan Anda. Begitu juga
sebaknya. Saat Anda menunjukkan perilaku negatif seperti berkelahi, berkata
kasar, atau memanggil nama dengan gelar buruk, juga akan ditiru oleh anak-anak
Anda. Untuk itu, sering-seringlah Anda memberi contoh yang baik pada anak Anda.
2. Cintai
mereka sama. Bila anda
memiliki lebih dari satu, maka cintailah mereka secara sama. Menunjukkan
rasa cinta Anda kepada mereka secara sama, akan membuat mereka tidak merasa
cemburu. Selain itu, dengan mencintai anak-anak Anda secara sama, maka akan mendorong
mereka memiliki kemampuan untuk
mencintai pada saudaranya juga. Hal ini karena jika mereka merasa dicintai,
mereka juga akan menunjukkan cintanya kepada orang lain.
3. Ajarkan
untuk sabar. Kesabaran adalah suatu kebajikan. Ini
tidak mudah didapat, tetapi membutuhkan kontrol dan pemahaman diri. Hal ini
karena dengan mengajarkan kesabaran, anak-anak akan memiliki pemahaman dan
toleransi yang lebih besar terhadap saudara-saudara mereka yang kadang "menjengkelkan".
4. Bermain
bersama. Melalui bermain bersama dengan anak-anak Anda, maka
Anda akan dapat memupuk hubungan cinta. Hal ini karena bagi anak, bermain
adalah sarana anak-anak untuk belajar keterampilan sosial. Ketika mereka
bersenang-senang bersama, mereka belajar tentang satu sama lain dan bagaimana membangun
hubungan. Tentu saja, permainan saudara kandung kadang mungkin juga terjadi
perselisihan, maka jika itu terjadi, Anda sebagai orang tua dapat masuk dan
menengahinya.
5. Ajari
berbagi. Berbagi mainan, kegiatan,
atau teman adalah cara hebat lainnya untuk mengajarkan anak saling mencintai.
Begitu mereka melakukan aktivitas bersama, dan saling berbagi, maka mereka akan
belajar untuk saling mencintai dan menghargai. Selain itu, anak-anak juga akan
belajar bertindak sebagai sebuah tim yang kompak.
6. Ajari
ikhlas (memberi tanpa Pamrih). Anak-anak memiliki konsep
bahwa barang-barang mereka benar-benar milik mereka, baik mainan, teman, atau
ruang. Akan tetapi Anda sebaiknya mengajar pada mereka bahwa mencintai saudara
dan teman-teman mereka adalah perbuatan yang jauh lebih penting. Dorong
anak-anak Anda mereka untuk peduli pada orang lain dalam segala hal. Melakukan
pertolongan, membantu pekerjaan saudara mereka, saling memberi hadiah, atau
menghabiskan waktu bersama adalah contoh yang baik. Berikan contoh sifat-sifat
ini dan terus mempraktekannya di rumah Anda sehingga menjadi kebiasaan anak
sehari-hari.
*Praktisi literasi
media & perlindungan anak
*sumber
ilustrasi: adult-children-hands-holding-paper-family-cutout_49149-1061
Komentar
Posting Komentar