Langsung ke konten utama

Tujuh Kiat Tetap Bahagia Membesarkan Anak, Meski Single Parent

 Tak dipungkiri, ada anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua tunggal. Seringkali pilihan menjadi orangtua tunggal bukanlah pilihan yang ideal bagi anak. Kondisi ini terjadi bisa disebabkan antaralain: akibat bencana alam, kecelakaan pesawat, mobil, atau motor, atau penyakit atau juga karena memang perceraian. Namun, ada juga memang keadaan (tuntutan pekerjaan/ tugas belajar) yang membuat Anda dan pasangan terpisah dan tinggal secara berbeda waktu dan tempat, membuat pilihan menjadi orangtua tunggal itu pun, terjadi.

                               

Akan tetapi, Anda jangan risau.  Meski Anda dalam posisi sebagai orangtua tunggal—saat ini atau pun nanti— Anda maupun anak-anak Anda tetap berhak untuk tumbuh bahagia. Bagaimana caranya? Berikut tujuh tips tetap bahagia meski membesarkan anak sendirian, telah saya rangkum untuk Anda!

 

1.    Jalin komunikasi rutin dengan anak

Sesibuk apa pun  Anda sebagai orang tua tunggal, sebaiknya tetap jalin komunikasi rutin dengan anak. Hal ini akan membuat Anda mengetahui apa yang terjadi dalam keseharian anak, nilai ulangannya, pertemanannya, keluhannya, dan sebagainya.

 

2.    Ajarkan rasa syukur

Anak-anak dalam keluarga dengan orang tua tunggal terkadang menjadi sangat sadar akan hal-hal yang mereka rindukan yang dimiliki keluarga lain. Saya sering mendengar anak-anak mengeluh tentang memiliki lebih sedikit uang, atau keinginan untuk mengunjungi tempat-tempat selama liburan, atau bahwa mereka tidak memiliki dua orang tua di acara sekolah, dll. Jika anak-anak atau Anda sendiri terlalu fokus pada kekurangan, maka yang terjadi justru sulit untuk bahagia dan bahkan depresi. Meskipun masalah ini mungkin kenyataan, penting untuk meluangkan waktu untuk fokus pada hal-hal positif. Ajarkan anak-anak Anda untuk menghargai apa yang mereka miliki, apakah itu atap di atas kepala mereka; hadiah untuk ulang tahun mereka; atau orang tua yang membuatkan mereka makan siang setiap hari, membantu mereka mengerjakan PR dan menonton acara televisi favorit mereka bersama mereka.

 

3.    Gunakan waktu luang Anda untuk anak

Ketika Anda tak bekerja dan sedang libur, gunakan waktu semaksimal mungkin untuk anak-anak. Ajak mereka jalan-jalan ke tempat yang mereka sukai, begitu pun Anda. Hal ini sangat penting, supaya mereka tidak bosan berdiam diri di rumah dan juga bisa bersenang-senang bersama Anda. Pikiran pun bisa fresh dengan acara jalan-jalan tersebut sehingga Anda tak merasa sendiri tanpa dampingan suami.

 

4.    Latih anak untuk mandiri

Sebaiknya, Anda menamkan kemandirian sejak kecil kepada anak-anak. Latih kemandirian kepada mereka pada hal-hal yang sederhana, misalnya membuat susu sendiri, mandi sendiri, makan tanpa disuapi, dan sebagainya. Dengan bagitu, anak-anak tidak akan bersikap manja yang akan merepotkan Anda. Bahkan, saat ia tumbuh besar dan remaja, ia akan lebih mandiri dan tak susah untuk membantu Anda menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.

 

5.     Muat cinta, pujian, dan perhatian

Anak-anak Anda tidak perlu hadiah mewah, tamasya yang mahal, sepatu tenis yang mahal, atau pergi ke wahana permainan di Dufan. Sebaliknya, mereka membutuhkan pengalaman waktu, kasih sayang, dan pengalaman membuat kenangan yang berkualitas.

 

6.    Saling Memuji dan rayakan keberhasilan sekecil apapun

Sebagai orang tua tunggal, Anda mungkin kadang terlalu keras terhadap diri sendiri dan anak-anak. Anda bisa begitu terbebani dengan segala rutinitas dan mengupayakan semuanya berjalan normal, sehingga lupa untuk mengambil waktu untuk memuji. Mulai sekarang sadarilah dan berikan diri Anda dan anak-anak Anda penghargaan atas usaha dan kerja keras Anda selama ini. Mintalah sesi tepuk tangan sore untuk Anda dan anak Anda karena Anda suksesmembimbing anak Anda belajar dan berhasil mendapat nilai 100 di ujian sekolah, atau karena Anda dan anak Anda memanggang sampai tengah malam untuk mendapatkan kue mangkuk yang dibuat untuk penjualan kue sekolah. Buat kebiasaan saling memuji, misalkan sebelum makan malam setiap malam atau setidaknya seminggu sekali.

 

7.    Terhubung dengan keluarga yang sama (komunitas single parent) Semua orangtua membutuhkan waktu dewasa, dan semua anak butuh waktu untuk dipengaruhi dan dihibur oleh orang lain. Untuk itu, dengan Anda terhubung dengan orang tua tunggal lain membuat Anda dapat saling belajar dan berbagi serta melakukan kegiatan bersama. Anda dapat juga merencanakan kegiatan yang menyenangkan dan menarik bersama komunitas orang tua tunggal tersebut, seperti perjalanan ke kebun binatang atau museum atau bermain di taman kota.

Demikian tips tetap bahagia meski menjadi orang tua tunggal yang saya rangkum untuk Anda. Kita juga dapat mengambil hikmah dari kisah Siti Hajar dalam membesarkan Nabi Isma’il seorang diri di Padang Pasir yang tandus, bernama Mekkah. Meski sendiri membesarkan anaknya, ia tidak mengeluh, menyerah atau marah pada keadaan. Siti Hajar tetap teguh mendidik anaknya dengan nilai-nilai mulia yang ia pernah dapatkan dari suaminya, Nabi Ibrahim AS, hingga kemudian takdir Allah mempertemukan mereka kembali berkumpul bersama dan menjadi pribadi-pribadi teladan hingga saat ini.

*Praktisi literasi media dan perlindungan anak

* ilustrasi:https://id.pinterest.com/pin/324822191876531866/

Komentar

  1. Mmm saya banget ini. Ibu bahagia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus itu, Mbak Wulan. Bahagia itu sebenarnya kita yang menciptakannya

      Hapus
  2. Cara manis dalam keluarga 💗💗

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul itu Sri. Membesarkan anak adalah amanah dari Tuhan, baik bersama pasangan maupun sendiri. Semua akan ada hikmahnya

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspada Gim daring: Kenali Modus dan Ketahui Pencegahannya

 Dunia maya memang memiliki daya tarik yang kuat pada siapa pun, tak terkecuali anak-anak. Salah satu yang membuat anak-anak asik berlama-lama di dunia maya, adalah mereka mengakses gim daring ( game online) . Anda perlu waspadai fenomena ini. Mengingat, selain gim daring ini dapat memicu anak menjadi kecanduan internet/ gawai , sehingga membuat aktivitas di dunia nyatanya menjadi terbengkalai, kontennya yang bisa jadi sarat akan kekerasan, juga karena gim daring kini  sudah menjadi modus para predator anak menyasar korbannya. Salah satu contoh kasus kejahatan pemangsa anak melalui gim ini terjadi pada tahun 2021 melalui aplikasi Free Fire . Hasil penyidikan polisi terungkap, bahwa pelaku memang menyasar anak perempuan sebagai pengguna gim. Saat bermain bersama dengan sang anak itulah, pelaku meminta nomor WA dan mulai membujuk korbannya untuk membuat video tanpa busana dengan menawari korban uang gim daring Free Fire sebanyak 500-600 diamond yang akan dikirim ke akun korban...

Budaya Valentine Day di Kalangan Remaja yang Perlu Orang Tua Waspadai

  Setiap pertengahan bulan Februari, tepatnya tanggal 14 masyarakat manca negara banyak yang merayakannya sebagai hari Valentine ( Valentine’s Day ), termasuk di negara kita. Hari Valentine dimaknai oleh banyak orang sebagai hari kasih sayang. Namun, muda-mudi mengekspresikannya secara beragam. Mulai dari saling berkirim kartu ucapan hari Valentine, memberikan atau bertukar hadiah, memberi bunga atau cokelat, hiasan berwarna merah muda ( pink) dan berbentuk hati, makan malam bersama dengan pacar, pesta dansa, hingga hubungan intim.   Sungguh hal ini yang perlu menjadi perhatian para orang tua.                                    Yang tambah membuat miris, ternyata ditemukan fakta di lapangan bahwa setiap perayaan hari Valentine bukan hanya penjualan cokelat meningkat tetapi juga penjualan kondom! Kondisi ini membuat salah satu pemeritah kota bahkan sampai membuat imbauan agar...

Anak Anda tidak Kunjung Mandiri? Berikut 5 (Lima) Perlakuan Salah Orang Tua yang Perlu Jadi Perhatian Anda!

                “Usia anak lelaki saya sudah 30 tahun, tapi ia bukan anak mandiri karena masih selalu mengandalkan saya. Setiap hari, kerjanya hanya menonton  televisi dan bermain gadget. Tak pernah membantu menyelesaikan pekerjaan di rumah, bankan sekadar mengganti bohlam lampu,” keluh seorang ibu.   Ketika keluhan seperti terjadi, siapakah pihak yang bertanggungjawab? Jawabannya adalah orang tua itu sendiri. Mengapa? Karena mereka yang pertama kali menanamkan tentang sikap, nilai, dan juga bertanggung jawab atas pola asuh anaknya. Berikut ini lima hal yang sering dilakukan orang tua sehari-hari yang justru mendorong anak menjadi tidak mandiri yang perlu jadi perhatian Anda!                            1. Memaksa anak menghentikan aktivitasnya Saat usia prasekolah, anak mulai menggemari kegiatan mengasyikkan yang terfokus pada dirinya. Contoh, ia...