Saat pandemik seperti sekarang ini, seorang ibu harus sabar dan banyak akal. Terutama dalam menunaikan perannya menyiapkan asupan bergizi untuk seluruh anggota keluarga. Kondisi ini terjadi, karena bisa ada banyak versi hanya untuk satu jenis makanan. Sebut saja misalnya tempe orek. Ada lima orang penyuka tempe orek di rumah kami. Namun, dengan jenis perlakuan yang berbeda.
Anak
bungsu sukanya tempe dipotong kecil-kecil kemudian digoreng, selesai. Anak
tengah, suka tempe oreknya di buat dari
tempe yang digoreng kering ditambah kacang goreng dan air gula, garam, asam.
Selanjutnya diaduk hingga kering, angkat, selesai. Anak sulung suka tempe oreknya seperti anak tengah, namun
ditambah bawang merah dan putih goreng, selesai. Sementara itu, sang ayah, suka
tempe orek seperti anak sulung tapi hanya tempe saja tanpa kacang. Bagaimana
dengan ibu? Kalau ibu sukanya tempe orek versi lengkap. Muatannya seperti anak
sulung, namun dilengkapi dengan potongan cabai keriting sebagai garnish.
Nah,
sekarang Anda mengerti kan, bahwa setiap pribadi unik. Setiap orang adalah
pribadi yang spesial, maka ingin diperlakukan spesial pula. Ini baru dari satu
jenis makanan yaitu tempe orek yang disukai. Belum urusan gaya berpakaian, gaya bicara, pilihan hiburan, hobi, minat dan
bakat. Apakah memenuhi keinginan dari pribadi unik ini merepotkan? Pasti!
Apakah harus selalu dituruti? Belum tentu. Jika Anda pikir keinginan tersebut
masih wajar, baik untuk tumbuh kembang minat dan bakat anak, serta tidak melanggar
syariat agama, sebenarnya jangan ragu untuk memenuhinya.
Soal
tempe orek ini, misalnya. Menurut saya, Anda repot sedikit memenuhi keinginan
anggota keluarga Anda, tidaklah mengapa.
Hal ini karena balasan yang akan Anda dapatkan sepadan, yaitu seluruh
masakan di makan oleh anggota keluarga Anda dan tidak mubazir. Jika Anda ngotot
hanya membuat satu jenis tempe orek saja, misalnya, tentu keempat yang lain
akan terpaksa memakannya atau tidak ikut makan sama sekali. Nah, kalau sudah
seperti ini, Anda juga kan, yang rugi?
Untuk
itu, yuk, jangan segan kenali dan pahami karakter, minat, dan bakat anggota
keluarga kita. Mengenal dan memperlakukan mereka dengan baik dan tepat, tentu
berimbas pada balasan kebaikan untuk kita juga. Apalagi apa yang kita lakukan
itu, ternyata selaras dengan ayat al qur'an surat al Isra ayat 7, yang berbunyi
"Innal ahsantum ahsantum lianfusikum,
wa in asa’tum falahaa" - jika kamu berbuat baik berarti kamu
berbuat baik kepada dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat keburukan maka keburukan
itu akan kembali padamu. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
Oiya, ngomong-ngomong soal tempe orek, kalau Anda, penyuka jenis tempe orek yang seperti apa, ya?
*Praktisi Literasi Media dan Perlindungan Anak
*sumber ilustrasi:https://id.pinterest.com/pin/272608583682756774/

Komentar
Posting Komentar