Langsung ke konten utama

Menjadi Orang Tua Sadar Media

    Kita sadari atau tidak, ternyata anak-anak kini semakin mahir berselancar di dunia maya. Sayangnya, orang tua/ pengasuh lambat bertambah pengetahuannya tentang dunia maya atau bahkan masih jalan di tempat. Padahal mengingat usianya, anak-anak sangat rentan menjadi korban para pemangsa anak. Sudah saatnya orang tua/pengasuh untuk terus belajar kemajuan teknologi media agar dapat optimal membimbing Ananda



Intensitas penggunaan ponsel dan gawai lainnya oleh anak-anak dan remaja hampir dipastikan saat ini sangat tinggi. Kondisi pandemi Covid-19 salah satu yang menjadi pemicunya. Kebijakan pemerintah yang bertujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 terpaksa membuat anak-anak dan remaja sejak dua tahun terakhir belajar dan kuliah dari rumah secara daring.

Tentunya akses terhadap dunia maya juga makin terbuka lebar bagi mereka. Sudah bukan rahasia jika anak-anak pun kini punya beragam akun media sosial, atau menggunakan berbagai aplikasi daring, serta menyaksikan berbagai konten baik teks, gambar, maupun video yang tidak selalu baik. Muatan-muatan yang tidak layak untuk anak antara lain pornografi, kekerasan, mistik, penipuan, intimidasi, kabar bohong, dan terorisme kerap hadir di dunia maya.

Sayangnya, masih banyak orang tua, pengasuh, maupun pendidik yang masih awam dengan apa yang sebenarnya terjadi di ranah dunia maya ini. Padahal tak dipungkiri, banyak penelitian para ahli komunikasi maupun psikologi yang menyatakan bahwa anak adalah peniru yang ulung, termasuk meniru apa yang ia saksikan melalui daring di dunia maya.

Apalagi jika kita bicara ancaman dari kejahatan dunia maya yang mungkin dulu saat kita muda, tidak pernah terbayangkan akan terjadi. Kejahatan dunia maya atau cybercrime adalah perbuatan yang dilakukan seseorang atau organisasi daring dengan tujuan berbuat jahat atau mencelakakan orang lain dan mengambil keuntungan pribadi secara tidak wajar.

Setidaknya ada 15 jenis kejahatan dunia maya (mungkin bisa bertambah) yang akan saya bahas selama Ramadhan 1443 H kali ini, antara lain: fake news (berita palsu), hate speech (ujaran kebencian), piracy or theft (pembajakan atau pencurian), pornography (konten cabul), sexting(menyebarkan pesan seks), stalking (penguntitan secara daring), cyberbullying (perundungan dunia maya), cyber terrorism (terorisme melalui dunia maya), gromming online (membujuk secara daring), hacking (meretas), phising (pecurian identitas), fraud calls/surels (telpon atau surel palsu), gim bermasalah, prostitusi daring, dan dark web (web penjualan illegal).

Wah, ada banyak juga ya, jenisnya! Namun, jangan khawatir. Saya akan bahas satu persatu jenis kejahatan dunia maya itu, untuk Anda. InsyaAllah di Ramadhan kali ini, saya akan berbagi mengenai modus dari masing-masing kejahatan di dunia maya tersebut, terutama hal-hal yang perlu orang tua/pegasuh ketahui. Anda berminat juga untuk mengetahuinya? Simak terus ya, tulisan saya di laman ini, semoga bermanfaat!

 

*praktisi literasi media dan perlindungan anak

* ilustrasi: https://id.pinterest.com/pin/595108538268374025/

*Ramadhan 1443 bersama Azimah Subagijo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspada Gim daring: Kenali Modus dan Ketahui Pencegahannya

 Dunia maya memang memiliki daya tarik yang kuat pada siapa pun, tak terkecuali anak-anak. Salah satu yang membuat anak-anak asik berlama-lama di dunia maya, adalah mereka mengakses gim daring ( game online) . Anda perlu waspadai fenomena ini. Mengingat, selain gim daring ini dapat memicu anak menjadi kecanduan internet/ gawai , sehingga membuat aktivitas di dunia nyatanya menjadi terbengkalai, kontennya yang bisa jadi sarat akan kekerasan, juga karena gim daring kini  sudah menjadi modus para predator anak menyasar korbannya. Salah satu contoh kasus kejahatan pemangsa anak melalui gim ini terjadi pada tahun 2021 melalui aplikasi Free Fire . Hasil penyidikan polisi terungkap, bahwa pelaku memang menyasar anak perempuan sebagai pengguna gim. Saat bermain bersama dengan sang anak itulah, pelaku meminta nomor WA dan mulai membujuk korbannya untuk membuat video tanpa busana dengan menawari korban uang gim daring Free Fire sebanyak 500-600 diamond yang akan dikirim ke akun korban...

Budaya Valentine Day di Kalangan Remaja yang Perlu Orang Tua Waspadai

  Setiap pertengahan bulan Februari, tepatnya tanggal 14 masyarakat manca negara banyak yang merayakannya sebagai hari Valentine ( Valentine’s Day ), termasuk di negara kita. Hari Valentine dimaknai oleh banyak orang sebagai hari kasih sayang. Namun, muda-mudi mengekspresikannya secara beragam. Mulai dari saling berkirim kartu ucapan hari Valentine, memberikan atau bertukar hadiah, memberi bunga atau cokelat, hiasan berwarna merah muda ( pink) dan berbentuk hati, makan malam bersama dengan pacar, pesta dansa, hingga hubungan intim.   Sungguh hal ini yang perlu menjadi perhatian para orang tua.                                    Yang tambah membuat miris, ternyata ditemukan fakta di lapangan bahwa setiap perayaan hari Valentine bukan hanya penjualan cokelat meningkat tetapi juga penjualan kondom! Kondisi ini membuat salah satu pemeritah kota bahkan sampai membuat imbauan agar...

Anak Anda tidak Kunjung Mandiri? Berikut 5 (Lima) Perlakuan Salah Orang Tua yang Perlu Jadi Perhatian Anda!

                “Usia anak lelaki saya sudah 30 tahun, tapi ia bukan anak mandiri karena masih selalu mengandalkan saya. Setiap hari, kerjanya hanya menonton  televisi dan bermain gadget. Tak pernah membantu menyelesaikan pekerjaan di rumah, bankan sekadar mengganti bohlam lampu,” keluh seorang ibu.   Ketika keluhan seperti terjadi, siapakah pihak yang bertanggungjawab? Jawabannya adalah orang tua itu sendiri. Mengapa? Karena mereka yang pertama kali menanamkan tentang sikap, nilai, dan juga bertanggung jawab atas pola asuh anaknya. Berikut ini lima hal yang sering dilakukan orang tua sehari-hari yang justru mendorong anak menjadi tidak mandiri yang perlu jadi perhatian Anda!                            1. Memaksa anak menghentikan aktivitasnya Saat usia prasekolah, anak mulai menggemari kegiatan mengasyikkan yang terfokus pada dirinya. Contoh, ia...