Kecelakaan bisa terjadi di mana saja, termasuk di rumah. Padahal setiap kecelakaan perlu pertolongan pertama sebelum membawa ke klinik, puskesmas atau rumah sakit. Untuk itu, Anda sebagai orang tua penting untuk mengetahui tentang P3K atau pertolongan pertama pada kecelakaan. Terutama, terkait peralatan P3K dan pengetahuan tentang P3K agar Anda dapat menolong anggota keluarga saat mengalami kecelakaan di rumah. Berikut ini beberapa tips yang telah saya rangkum untuk Anda hasil diskusi dengan dr. Sri Lenita, MARS, Kepala Puskesmas Kecamatan Pancoran, pada 15 September 2021 lalu di Kajian Bulanan Komunitas Ibu-Ibu Masjid Raya Palapa Baitus Salam. Semoga bermanfaat!
Selain peralatan dan
pengetahuan P3K, Anda juga perlu memahami tentang tujuan dan prinsip-prinsip
pertolongan pertama pada kecelakaan ini. Setidaknya ada empat tujuan dari P3K,
yaitu: menyelamatkan jiwa, memberikan rasa nyaman dan menunjang proses
penyembuhan, mencegah terjadinya hal yang lebih buruk pada korban, dan menenangkan
penderita atau korban yang terluka di rumah.
Sedangkan prinsip-prinsip
P3k yang perlu Anda ketahui ada empat, yaitu: (1) jangan pindahkan atau ubah posisi orang yang terluka,
terutama bila luka-lukanya terjadi karena jatuh, jatuh dari ketinggian dengan
keras atau kekerasan lain. Pindahkan atau ubah posisi penderita hanya apabila
tindakan Anda adalah untuk menyelamatkan dari
bahaya lain. (2) Bertindaklah dengan cepat apabila penderita mengalami
perdarahan, kesulitan bernapas, luka bakar, atau terkejut (syok). (3) Jangan
berikan cairan apa pun kepada penderita yang pingsan atau setengah pingsan.
Cairan dapat memasuki saluran pernapasan dan mengakibatkan kesulitan bernapas
bagi penderita. (4) Jangan berikan alkohol pada penderita yang mengalami luka
parah.
Untuk peralatan P3K yang perlu Anda sediakan di rumah, setidaknya ada 16
jenis, yaitu:
• Kasa kompres, berguna untuk: mengompres bagian tubuh
yang memar atau yang memerlukan kompresan.
• Plester luka untuk berbagai ukuran, berguna untuk:
menutup luka terbuka yang kecil dan luka gores.
• Perekat micropore
selebar 3 sentimeter (cm), berguna untuk: merekatkan kasa steril.
• Alkohol swap pad
atau lap, tisu, antiseptik, berguna untuk: membersihkan peralatan pertolongan pertama seperti gunting.
• Cairan antiseptik, berguna untuk: mencegah dan melawan
infeksi bakteri pada luka.
• Sarung tangan nonlateks ukuran besar, berguna untuk:
melindungi diri dari bakteri sebelum menangani luka pada korban.
• Perban atau kasa pembalut, masing-masing untuk ukuran
5 cm dan 10 cm, berguna untuk: membalut luka terbuka sehingga dapat
menghentikan perdarahan luar.
• Kasa steril ukuran kecil dan besar, berguna untuk:
menutup luka yang berukuran kecil hingga lebih besar.
• Mitella, berguna untuk: untuk perban atau penutup luka
yang besar dan luka bakar jika steril.
• Pembalut elastis, berguna untuk: menahan cedera pada
engkel.
• Gunting, berguna untuk: memotong perban atau perekat
atau menggunting pakaian seseorang untuk mempermudah penanganan luka terbuka.
• Gunting kuku, berguna untuk: menggunting kuku atau
kulit yang terobek atau yang dapat memperburuk cedera.
• Peniti, berguna untuk: merekatkan pembalut elastis.
• Pinset, berguna untuk: mengambil objek asing yang
kecil pada tubuh, seperti duri, serpihan kayu, dan lain-lain.
• Termometer oral nonmerkuri, berguna untuk: mengukur
suhu tubuh.
• Senter, berguna untuk: mendeteksi cedera di area yang
gelap, seperti pada lubang hidung, lubang telinga, dan tenggorokan.
Sementara itu, selain
peralatan, Anda juga penting menyediakan obat-obatan yang untuk P3K di rumah.
Berikut ini daftar obat-obatan yang bisa Anda siapkan:
·
obat
penghilang rasa sakit dan pereda demam seperti paracetamol, ibuprofen.
·
penghilang
sakit perut atau obat diare,
·
obat
alergi, seperti antihistamin,
·
balsem
atau obat gosok,
·
pereda
flu dan batuk,
·
obat
tetes mata,
·
salep
antibiotik untuk luka,
·
obat-obatan
pribadi,
·
salep
hidrokortison untuk gatal, dan
·
obat
maag atau asam lambung, misalnya antasida.
Seseorang
yang pingsan memiliki ciri-ciri tidak sadar sesaat. Untuk penanganan korban,
Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
· usahakan untuk membaringkan korban di tempat yang
aman/nyaman dan menempatkan kakinya pada posisi yang lebih tinggi daripada
kepala, kecuali terdapat luka di kepalanya,
· upayakan untuk membangunkan korban dengan cara
memanggil nama dan menepuk-nepuk pundak
dan menekan telapak tangan korban, sambil memberikan bau-bauan (minyak kayu
putih, balsem dll) di sekitar indra penciuman korban,
· meminta bantuan orang lain untuk juga turut
menyadarkan korban, dan
· bila sudah sadar, berikan korban air minum manis.
2. Luka Bakar
Penyebab
terjadinya luka bakar pada korban karena korban mendapat/terkena paparan panas.
Adapun penanganan luka bakar pada korban yang bisa Anda lakukan di rumah adalah
sebagai berikut:
·
segera
matikan sumber luka bakar, bisa dengan kain basah atau air,
·
siramlah
korban pada bagian yang terjadi luka bakar dengan air bersih selama lima sampai
10 menit,
·
kompres
dingin (dengan menggunakan es batu yang dibalut kain) pada area kulit korban yang
terbakar untuk mengurangi sakit dan mendinginkan luka,
·
oleskan
krim yang sifatnya sejuk untuk meringankan sakit dan panas, dan
·
jika
luka bakar sudah melepuh sebaiknya langsung dibawa ke dokter.
Penyebab luka berdarah pada korban
umumnya adalah benda tajam atau benda tumpul. Untuk penanganan, Anda dapat
lakukan hal-hal berikut ini:
·
bersihkan luka bila kotor dengan disiram dengan
air bersih atau cairan infus (Nacl),
·
berikan antiseptik,
·
tutup luka dengan plester bila luka dalam, namun
khusus untuk luka lecet tidak perlu ditutup,
·
jika luka terlalu besar dan dalam segeralah
dibawa ke dokter.
Penyebab benturan pada korban biasanya
adalah akibat korban berbenturan dengan benda keras karena terjatuh. Adapun penanganan yang dapat Anda lakukan di rumah adalah
sebagai berikut:
·
kompres
bagian tubuh korban yang terkena benturan dengan es selama lima sampai 10
menit,
·
Anda
juga dapat mengoleskan krim Trombophop
bila tersedia.
Bila ada anggota keluarga Anda yang
mengalami perdarahan di rumah, berikut ini langkah-langkah pertolongan pertama
yang dapat Anda lakukan:
·
hentikan perdarahan dengan cara menekan luka
atau sekitar luka,
·
tekan terus-menerus, jangan melepas tekanan tiap
sebentar hanya untuk melihat perdarahan sudah berhenti,
·
apabila setelah dilakukan tekanan tetapi
perdarahan tidak berhenti, kemungkinkan nadi atau pembuluh darah balik akan teputus,
untuk itu, tekan nadi yang di dekat luka untuk menghentikan alirah darah dari
jantung ke tempat lain, dan
· segeralah ke dokter.
Demikianlah beberapa tips untuk Anda menjadi orang tua siaga P3K di rumah. Selain lima kasus tadi, masih banyak kemungkinan kecelakaan lain yang terjadi di rumah, seperti: tersedak, terkilir, keracunan, patah tulang, dan lain sebagainya. Namun, Anda tidak perlu panik. Untuk itu, sebaiknya Anda juga menlengkapi diri Anda dengan buku panduan P3K serta nomor telepon pusat kesehatan terdekat. Semoga bermanfaat!
*Praktisi perlindungan anak dan literasi
media
** sumber ilustrasi: https://id.pinterest.com/pin/1036883514186230575/
Komentar
Posting Komentar