Anak Anda Menjadi Pelaku Perundungan? Atau Korban? Jangan Panik! Berikut Tips Manangani Perundungan pada Anak
Dunia anak baik di lingkungan rumah maupun sekolah
tidak selamanya seperti yang orang tua harapkan yaitu penuh toleransi, saling
menghargai, dan saling membantu antarteman. Tak jarang, ada juga perilaku anak
yang mengintimidasi anak lain. Apakah karena ia lebih senior, lebih tinggi
status sosial atau ekonominya, atau karena anak yang diintimidasi itu memang
mempunyai kekurangan seperti disabilitas, dsb.
Perilaku intimidasi sesama teman inilah yang populer
disebut bullying atau perundungan.
Tentu kita tidak ingin anak kita terjerumus baik sebagai pelaku apalagi korban perundungan.
Hal ini karena perundungan tidak akan berdampak positif bagi tumbuh kembang
anak kita. Nah, untuk mengantisipasi perundungan pada anak,
maka sebagai orang tua kita perlu tahu apa dan bagaimana terkait perundungan
pada anak. Jangan khawatir, saya telah merangkum penjelasan tentang perundungan
ini untuk Anda, semoga bermanfaat!
Tanda-Tanda Perundungan
Terkait perundungan pada anak, hal yang paling penting
untuk Anda ketahui adalah tanda-tanda perundungan. Terutama apakah anak Anda
sebagai pelaku perundungan atau korban perundungan. Hal ini agar Anda kemudian dapat
melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk menghentikannya. Kewaspadaan dan kejelian Anda juga sangat dibutuhkan, hal ini karena
korban perunungan sering enggan melaporkan intimidasi yang dialaminya.
Korban perundungan umumnya tidak
melaporkan kepada orang tua atau guru, karena mereka biasanya takut, malu atau
terhina oleh penindasan yang dilakukan oleh pelaku. Korban mungkin berasumsi
bahwa melaporkan kepada orang dewasa bukanlah solusi yang tepat. Hal ini karena
orang lain akan menuduh mereka mengadu atau orang dewasa yang diadukan hanya akan
menganggap persoalan perundungan itu sepele dan memberitahu mereka untuk
menghadapi perundungan itu sendiri. Bahkan beberapa korban percaya tidak ada
yang dapat dilakukan orang dewasa untuk menghentikan pelaku intimidasi.
Di sisi lain, pelaku intimidasi
umumnya juga tidak mendiskusikan kesalahan
mereka dengan orang tua atau guru mereka. Jika perilaku intimidasi anak-anak dilaporkan kepada
orang tuanya, anak-anak pelaku
intimidasi biasanya menolak keterlibatan mereka.
Adapun tanda-tanda anak yang menjadi korban perundungan yang perlu Anda ketahui bila
mereka menampilkan setidaknya satu atau lebih perilaku berikut ini di rumah:
-
Pulang dari
sekolah dengan pakaian yang sobek atau berantakan atau dengan buku yang rusak.
-
Memiliki
memar, luka, dan goresan, tetapi tidak bisa memberikan penjelasan logis
bagaimana dia mendapatkannya.
-
Tampak takut
atau enggan pergi ke sekolah, disertai berulang kali mengeluh sakit kepala atau
sakit perut.
-
Memilih rute
“tidak logis” untuk pergi ke dan dari sekolah
-
Memiliki mimpi
buruk atau tangisan dalam tidurnya.
-
Kehilangan
minat dalam pelajaran di sekolah dan nilainya menurun.
-
Muncul sedih
atau tertekan, atau menunjukkan perubahan suasana hati yang tak terduga, lekas
marah, dan mengeluarkan ledakan emosi yang tiba-tiba.
-
Meminta uang
dari Anda untuk memenuhi tuntutan pelaku intimidasi dan bahkan mungkin terpaksa
mencuri uang dari Anda atau anggota keluarga lainnya.
-
Tampak
terisolasi secara sosial, atau hanya memiliki sedikit teman, dan jarang
diundang ke pesta atau ke rumah anak-anak lain.
-
Perundungan
membuat anak tidak percaya diri sehingga cenderung menjauhi interaksi social
dengan anak-anak lain.
Sedangkan tanda-tanda anak yang menjadi pelaku perundungan yang perlu Anda ketahui setidaknya menampilkan satu atau lebih perilaku berikut di
rumah:
-
Memiliki
kebutuhan yang kuat untuk mendominasi dan menaklukkan orang lain.
-
Menegaskan
dirinya dengan kekuatan dan ancaman untuk mendapatkan caranya sendiri.
-
Mengintimidasi
saudara-saudaranya atau anak-anak di lingkungan itu.
-
Membual
tentang keunggulannya yang sebenarnya atau yang dibayangkan anak-anak lain.
-
Pemarah/mudah
marah, impulsif, dan memiliki toleransi frustrasi yang rendah.
-
Memiliki
kesulitan mematuhi aturan dan mentolerir kesulitan dan penundaan. Jika ia
memiliki tipe ADHD impulsif / hiperaktif, itu bisa menjelaskan beberapa
perilaku ini; jika demikian, penting untuk bekerja dengan dokter dan gurunya
untuk mengatasi dan mengelola perilaku semacam itu.
-
Curang
-
Perilaku
oposisi, menantang, dan agresif terhadap orang dewasa, termasuk guru dan orang
tua.
-
Perilaku
antisosial atau kriminal (seperti mencuri atau vandalisme), seringkali dilakukan
pada usia yang relatif dini. Hal ini terjadi umumnya karena bergaul dengan teman-teman
yang berperilaku buruk juga.
Penanganan
untuk Anak Korban Perundungan
Saat Anda mengetahui atau mencurigai anak Anda sedang dirundung, tetapi pihak sekolah belum ada yang berkomunikasi dengan Anda tentang situasinya, Anda harus
segera menghubungi guru anak Anda. Ingatlah bahwa tujuan utama Anda adalah
untuk mendapatkan kerja sama sekolah untuk menghentikan perundungan.
Mengetahui anak Anda
sendiri menjadi korban memang
dapat membangkitkan emosi. Namun, Anda sebaiknya menahan emosi dan tetap berpegang pada fakta agar Anda mendapatkan lebih banyak kerja sama dari staf
sekolah. Meskipun Anda mungkin menginginkan kepastian bahwa
semua orang yang terlibat dihukum berat, cobalah untuk fokus dulu mengakhiri perundungan! Adapun jika anak Anda adalah korban perundungan,
cobalah membantunya dengan strategi berikut ini:
-
Atur
sikap dan tindakan Anda untuk lebih sabar dan dengarkan dengan cermat laporan anak Anda tentang perundungan yang dialaminya.
-
Bersikap
simpatik dan menanggapi masalah dengan serius.
-
Berhati-hatilah
untuk tidak bereaksi berlebihan atau bereaksi merendahkan.
-
Jangan
salahkan korban. Ketika seorang anak akhirnya berani melaporkan adanya perundungan, tidak pantas untuk mengkritiknya/menyudutkannya karena tidak menangani situasi dengan benar. Sadarilah
bahwa bagi seorang anak yang diintimidasi, rumah adalah tempat perlindungannya. Kalau perlu, segera cari bantuan profesional jika Anda merasa anak
membutuhkannya.
-
Dorong anak
Anda untuk terus berbicara dengan Anda. Luangkan waktu ekstra bersamanya.
Berikan dukungan dan dorongan terus-menerus, dan katakan padanya bahwa Anda mencintainya dan akan selalu
mendukungnya.
-
Mengajarkan
strategi keselamatan anak Anda, seperti: mendorongnya untuk pergi dan memberi tahu orang dewasa jika dia merasa
seseorang akan melukainya.
-
Bicarakan
cara-cara aman untuk bertindak dalam situasi yang mungkin berbahaya. Misalnya,
mengidentifikasi "rumah aman" atau toko atau di mana ia dapat
menemukan tempat perlindungan jika dikejar oleh pengganggu/perundung.
-
Beri dia nomor
telepon Anda atau guru
yang tersedia untuk dihubungi jika dia
takut dan perlu bantuan dalam menghadapi situasi perundungan.
-
Ajari anak
Anda cara melaporkan insiden intimidasi kepada orang dewasa dengan cara yang
efektif. Orang dewasa lebih kecil kemungkinannya untuk mengabaikan laporan anak jika laporan tersebut mencakup setidaknya informasi tentang perlakuan
pelaku seperti apa yang membuatnya takut atau tidak nyaman,
-
Memupuk
harga diri anak dan ajari dia tentang masalah perundungan dan cara
mengatasinya.
-
Bantu dia
menempatkan masalah dalam perspektif dan jangan tersinggung.
-
Ajari anak
Anda cara berjalan dengan percaya diri. Jika perlu,
bantu dia memberi perhatian khusus pada perawatan pribadi dan keterampilan
sosial.
-
Identifikasi
dan dorong bakat dan atribut positif anak Anda; melakukan hal itu dapat
membantunya menegaskan dirinya di antara teman-temannya.
-
Dorong anak
Anda untuk menjalin pertemanan baru. Lingkungan baru dapat memberikan
"peluang baru" bagi siswa yang menjadi korban, karena ia tidak akan
mengalami stereotip negatif yang dimiliki teman sekelasnya.
-
Dorong anak Anda
untuk melakukan kontak dengan siswa yang tenang dan ramah di sekolahnya. Tindakan
tersebut mungkin memerlukan bantuan dari pihak Anda, atau mungkin profesional
kesehatan mental sekolah, untuk mengembangkan keterampilan anak dalam memulai
kontak dan menjaga hubungan pertemanan. Ini terutama benar jika masalah belajar
anak Anda membuat interaksi sosialnya sulit.
-
Pastikan untuk memberikan dukungan dan
dorongan yang berkelanjutan, karena anak Anda, karena kegagalan sebelumnya,
akan cenderung menyerah dalam menghadapi kesulitan yang bahkan sedikit.
-
Dorong anak
Anda untuk berpartisipasi dalam pelatihan fisik atau olahraga, meskipun dia
enggan. Latihan fisik dapat menghasilkan koordinasi fisik yang lebih baik dan
lebih sedikit kecemasan tubuh. Dengan kondisi fisik yang fit, cenderung
meningkatkan kepercayaan diri anak dan memiliki hubungan yang lebih sehat dengan teman
sebayanya.
Penanganan pada Anak Pelaku Perundungan
Bila ternyata anak Anda adalah pelaku perundungan,
Anda harus mengambil peran untuk menyadarkannya bahwa perbuatannya itu tidak
baik dan merugikan orang lain. Anda harus
memahami bahwa anak-anak yang secara agresif menggertak teman sebaya berisiko
lebih tinggi untuk terlibat dalam perilaku antisosial atau kriminal di masa
depan. Oleh karena itu penting untuk mencoba membantu pengganggu mengubah sikap
dan perilaku negatif mereka terhadap orang lain. Berikut ini beberapa hal yang
bisa Anda lakukan untuk menangani anak pelaku perundungan:
·
Sikap dan Tindakan Anda
Dalam
kondisi anak Anda sebagai pelaku, Anda harus menanggapi masalah ini dengan serius. Sebaiknya Anda dengarkan dengan cermat dan periksa faktanya, dan jangan percaya semua yang dikatakan anak Anda kepada Anda.
Anak-anak yang menggertak pandai memanipulasi orang dewasa dan bisa sangat
pintar mengarang sebuah cerita yang membuat mereka terlihat tidak
bersalah.
Anda dapat
mengecek ke sekolah atau orang tua korban,karena bisa jadi mereka mungkin mendokumentasikan laporan tentang perilaku
intimidasi anak Anda. Anda
dapat mencari
bantuan profesional jika diperlukan untuk anak dan/atau keluarga Anda melewati masa sulit ini dengan
baik.
·
Mendorong
Anak Bertanggung jawab
Sebaiknya Anda menahan diri untuk menyalahkan diri sendiri. Pertahankan dan dorong agar anak Anda bertanggung jawab atas pilihannya
sendiri. Jelaskan kepada anak Anda bahwa Anda menganggap serius perundungan, dan bahwa Anda tidak akan mentolerir perilaku seperti itu
di masa depan. Jelaskan bahwa Anda mengharapkan semua kegiatan intimidasi
berhenti dengan segera. Masalah intimidasi harus dipantau selama beberapa waktu
dengan menanyai anak Anda dan secara teratur menghubungi sekolah untuk menentukan
apakah perilaku intimidasinya telah berhenti.
·
Membantu Anak Mengubah Perilaku Buruknya
Anda dapat
mengembangkan sistem aturan keluarga
yang jelas dan sederhana. Tawarkan pujian dan penguatan yang sering pada anak. Gunakan konsekuensi negatif yang tidak bermusuhan untuk
pelanggaran perilaku yang mengikuti aturan. Konsekuensi
yang pantas untuk intimidasi mungkin termasuk hilangnya hak istimewa anak, misalnya waktu menonton film atau bermain gim di komputer dikurangi bahkan dihilangkan.
Jangan gunakan hukuman fisik, karena hal itu hanya akan memperkuat keyakinan
keliru anak Anda bahwa kekerasan untuk menggertak mereka yang lebih lemah adalah wajar untuk mendapatkan apa yang diinginkan seseorang.
Jika Anda dan sekolah
konsisten dalam menerapkan konsekuensi negatif untuk pelaku perundungan, kemungkinan anak akan
mengubah perilakunya sangat meningkat. Habiskan lebih banyak waktu dengan anak
Anda dan pantau aktivitasnya dengan cermat. Cari tahu siapa teman-temannya, di
mana mereka menghabiskan waktu luang mereka, dan kegiatan apa yang biasanya
mereka lakukan. Apakah anak Anda berada di "teman yang buruk"? Jika
demikian, batasi paparannya pada kelompok teman sebaya negatif dan berikan
kesempatan untuk terlibat dengan lebih banyak teman sebaya yang positif. Bangun
bakat dan kekuatan anak Anda, dan bantulah dia mengembangkan pola reaksi yang lebih empatik untuk pemecahan masalah secara damai.
Demikian
kiat menangani perundungan pada anak. Meskipun
perundungan telah ada di sekolah selama beberapa dekade, itu
bukan alasan untuk terus membiarkan anak-anak dirundung. Hal ini karena berdasarkan
penelitian, hasil negatif jangka
panjang dari anak-anak yang diintimidasi terlalu serius untuk diabaikan. Salah satu contoh adalah laporan dari lembaga intelijen Amrika (CIA) beberap waktu lalu yang menyatakan bahwa dua pertiga dari insiden penembakan sekolah yang terjadi di Amerika Serikat dilakukan oleh anak muda yang telah
mengalami intimidasi parah oleh teman-teman sekelas mereka.
Untuk itu, orang tua dan guru diharapkan dapat bekerja bersama untuk mengakhiri perundungan dan menyediakan lingkungan belajar yang aman untuk semua anak. Hal ini karena di sekolah-sekolah yang membuat anak-anak merasa terlindung dari perundungan, mereka lebih bebas menghabiskan hari-hari mereka untuk belajar, membangun persahabatan, dan memimpikan semua kemungkinan untuk hidup mereka di masa depan yang lebih baik.
*Praktisi perlindungan anak dan literasi media
* sumber ilustrasi: https://id.pinterest.com/pin/894738650946883050/
Komentar
Posting Komentar