Kekerasan
seksual saat ini semakin sering terjadi. Bukan hanya di tempat/waktu yang
dianggap rawan seperti di malam hari saat jalanan lengang, atau berjalan
seorang diri di tempat asing. Namun juga di keramaian seperti di bis/kereta
yang penuh berdesakan, di pasar/tempat perbelanjaan, di sekolah, di kampus, di
rumah sakit, di rumah, bahkan di dunia maya. Oleh karena itu, penting untuk
mewaspadai agar kekerasan seksual tidak terjadi di sekitar kita. Apalagi mengingat
dampaknya sangat fatal karena memicu traumatis hingga bunuh diri akibat rasa
malu, takut, dan depresi. Untuk itu, penting mengetahui langkah-langkah
pencegahan kekerasan seksual agar jangan sampai terjadi pada diri Anda atau
orang terdekat Anda. Apa sajakah itu? Berikut ini 11 langkah pencegahan
kekerasan seksual yang saya susun untuk Anda, semoga bermanfaat!
1.
Berbusana Santun Saat Daring maupun
Luring.
Suatu tindak kekerasan dinamakan kekerasan
seskual bila merendahkan /menghina atau melecehkan atau menyerang tubuh atau
fungsi reproduksi seseorang. Untuk itu, menjadi penting Anda secara sadar berbusana
dengan sopan baik di dunia nyata (luring) maupun dunia maya (daring). Hal ini terutama untuk
meminimalkan risiko kekerasan seksual oleh orang lain terhadap Anda.
2.
Berteman dengan Empati dan Respek.
Dalam pertemanan, Anda penting membangun
hubungan sosial yang penuh empati dan saling menghormati. Jika ada teman yang
kesusahan/terkena musibah, pertemanan yang didasari empati dan respek akan saling
tolong menolong untuk meringankan penderitaannya. Namun pertemanan yang tanpa
empati dan respek justru saling menjatuhkan/memanfaatkan termasuk untuk tujuan
pemaksaan seksual (baca:kekerasan seksual).
3.
Latih Keterampilan Komunikasi Asertif
Melatih
keterampilan komunikasi asertif sangat penting Anda lakukan, terutama agar Anda
terbiasa untuk dapat menyatakan pendapat dan batasan dengan jelas. Jika Anda
sudah terbiasa berkomunikasi secara asertif, harapannya saat dalam kondisi
terdesak pun, Anda dapat secara lugas menyatakan pendapat untuk menolak
kekerasan terutama kekerasan seksual.
4.
Jauhi Hubungan Pacaran yang Toxik
Anda
perlu menyadari bahaya hubungan yang merugikan dan menjauhi hubungan pacaran
yang toksik. Hal ini karena berdasarkan survei, kekerasan seksual cukup tinggi
terjadi dalam hubungan pacaran yang merugikan (toksik) karena rentan terjadi
kekerasan terutama kekerasan seksual.
5.
Tolak Pertemuan di Luar Waktu Pembelajaran.
Salah
satu modus terjadinya kekerasan seksual di sekolah atau kampus adalah pelaku
meminta korban untuk bertemu di luar waktu pembelajaran. Tujuannya agar saat
terjadinya kekerasan seksual, tidak ada orang lain yang menjadi saksi. Modus
ini dilakukan biasanya oleh pelaku yang mempunyai relasi kuasa atau gender
terhadap korban sehingga korban sulit untuk menolak, seperti guru/dosen, tenaga
kependidikan, kakak kelas/tingkat, hingga pacar. Namun, bila hal ini terjadi
pada Anda, langkah yang paling tepat Anda ambil adalah menolak pertemuan di
luar waktu perkuliahan atau kegiatan pembelajaran resmi tersebut, dan bahkan
mendorongnya menjadi sebuah kesepakatan bersama (dengan siswa/mahasiswa
lainnya).
6.
Pelajari Aturan Kelas/Organisasi Lebih Seksama.
Saat
berada dalam kelas/organisasi penting Anda memahami dan mematuhi aturan
kelas/organisasi. Namun, bila ada aturan kelas/organisasi yang mencurigakan
atau berpotensi menempatkan Anda di posisi yang tidak nyaman, sebaiknya Anda melaporkan
kepada pihak yang berwenang.
7.
Hindari Daerah Sepi/Gelap di Jam Rawan.
Daerah
sepi atau gelap, terutama pada jam-jam rawan rentan memicu seseorang untuk
berbuat kekerasan seksual. Untuk itu, sebaiknya Anda menghindarinya.
8.
Tidak Naik Kendaraan Umum yang Penuh.
Pelaku
kekerasan seksual tak jarang memanfaatkan momen berdesakan sesama penumpang
untuk melancarkan aksinya. Anda sebaiknya menjaga keamanan dengan menghindari
naik kendaraan umum yang penuh dan berdesakan.
9.
Pastikan Kontak Orang Tua/Sahabat Ada di Posisi Teratas Ponsel.
Dalam
situasi terdesak, Anda perlu menghubungi orang tua/sahabat yang Anda percaya
untuk meminta pertolongan. Untuk itu, Anda perlu menjamin keamanan dengan
memastikan kontak orang tua atau sahabat yang peduli berada di posisi teratas
di ponsel agar mudah dihubungi.
10.
Simpan Nomor Kontak Lembaga Layanan Terkait Kekerasan Seksual.
Nomor
kontak lembaga layanan terkait Kekerasan Seksual (Satgas PPKS Kampus, Polisi,
LPSK, SAPA 129, dll) juga sebaiknya Anda simpan sehingga Anda dapat segera menghubunginya
sebagai langkah darurat.
11.
Siapkan Semprotan Cabai/Merica Sebagai Senjata Rahasia.
Tidak
semua orang punya kemampuan bela diri, mungkin termasuk Anda. Untuk itu, ada
baiknya Anda menyimpan semprotan cabai/merica sebagai senjata rahasia dalam
situasi darurat, untuk memastikan keselamatan Anda.
Demikian 11 langkah pencegahan
kekerasan seksual yang saya ulas untuk Anda. Langkah-langkah pencegahan ini
penting Anda upayakan agar jangan sampai terjadi kekerasan seksual. Hal ini
mengingat bila sampai terjadi kekerasan seksual, pemulihan korban membutuhkan
waktu yang panjang dan itu pun tidak dapat mengembalikan kondisi korban pada
keadaan sebelumnya. Semoga kita dan orang-orang terdekat kita terhindar dari
kekerasan seksual, baik sekarang maupun nanti.
*Praktisi perlindungan anak dan literasi media
**sumber ilustrasi: https://id.pinterest.com/pin/968273988621967836/
Komentar
Posting Komentar