Langsung ke konten utama

11 Perilaku yang Mengindikasikan Kecanduan Pornografi

 

Saat ini pornografi sudah semakin massif tersebar di media, terutama sejak hadirnya media baru berbasis internet. Masalah yang kemudian ditimbulkan dari maraknya pornografi ini adalah efeknya yang dapat membuat orang mengkonsumsinya menjadi kecanduan. Sayangnya tidak setiap orang memahami bahwa dirinya sudah kecanduan pornografi atau tidak. Mengingat secara tampilan fisik, orang yang kecanduan pornografi relatif tidak ada perubahan yang berarti ketimbang orang-orang yang kecanduan narkoba. Untuk itu, tulisan ini mengajak Anda untuk memahami 11 tanda yang mengindikasikan seseorang sudah kecanduan pornografi. Meski hasil dari indikasi ini masih perlu ditindaklanjuti untuk pemeriksaan klinis lebih lanjut, namun setidaknya dapat menjadi deteksi dini kecanduan pornografi sehingga lebih mudah untuk penganganan lebih lanjut. Selamat Membaca!



1.   Sering menjadikan pornografi sebagai pelarian dari masalah.

Setiap orang pasti menghadapi masalah dalam hidupnya. Namun, bila setiap menghadapi masalah pelariannya ke pornografi sangat kuat dugaan ia telah kecanduan pornografi.

2.   Sering menjadi gelisah, atau mudah tersinggung saat coba mengurangi/menghentikan melihat pornografi.

Orang yang terbiasa mengakses pornografi akan menghadapi fase akan terdorong semakin sering mengakses, mengalami ketergantungan dan muatannya pun bertambah vulgar hingga brutal. Oleh karena itu, jika ia mengurangi/menghentikan mengkases pornografi secara tiba-tiba maka kecemasan akan melandanya sehingga ia mudah tersinggung/marah/ sulit konsentrasi.

3.   Merasa hampir selalu memikirkan pornografi lebih sering dari yang Kamu inginkan.

Pornografi mampu menciptakan sensasi dalam diri seseorang sehingga sulit untuk dilupakan. Jika Anda terus teringat muatan pornografi yang pernah diakses, menunjukan bahwa intensitas Anda mengakses pornografi sudah demikian tinggi.

4.   Merasa seolah ada kekuatan di dalam dirimu yang mendorong untuk melihat pornografi.

Sifat pornografi yang paling bermasalah adalah dapat menimbulkan kecanduan. Kondisi ini mampu memprovokasi orang untuk terus ingin mengakses lagi dan lagi materi-materi pornografi.

5.   Merasa terkucil atau malu setelah melihat pornografi dan berharap bisa berhenti.

Mengakses pornografi bukanlah perilaku yang lazim dalam norma sosial dan norma agama kita. Oleh karena itu, saat seseorang justru kerap mengakses pornografi, maka ada perasaan malu atau merasa terkucil dan berharap bisa berhenti karena telah melanggar norma yang ada.

6.   Rela begadang hingga larut malam atau terbangun di malam hari untuk melihat pornografi

Malam hari di saat orang-orang lain beristirahat, seseorang yang sudah terpapar pornografi rela mengorbankan waktu istirahatnya hanya untuk bisa mengkases materi pornografi.

7.   Hampir selalu melihat pornografi saat terhubung dengan internet.

Tidak bisa kita pungkiri bahwa pornografi semakin mudah tersebar sejak internet ada. Bahkan ada pakar yang mengatakan 70% isi internet adalah pornografi. Oleh karena itu, godaan untuk mengakses pornografi setiap terhubung dengan internet sangat besar bagi seseorang yang memang sudah terbiasa mengakses pornografi.

8.   Menghapus riwayat (history) atau menyembunyikan akses pornografimu agar tidak diketahui orang lain.

Sadar bahwa perilaku mengkonsumsi pornografi bukanlah perilaku yang terpuji, maka umumnya seseorang yang kerap mengkases muatan pornografi berupaya menyembunyikan kebiasaannya itu dari orang lain.

9.   Khawatir ada sesuatu yang salah dengan dirimu karena seringnya memikirkan pornografi.

Muatan pornografi itu bergradasi, dari sekadar melihat seseorang berpakaian minim hingga sedang beraksi dengan barang, hewan, anak kecil, sesame jenis, bahkan mayat. Paparan muatan pornografi yang terus meningkat baik dari segi frekwensi maupun muatannya, cenderung membuat orang yang mengaksesnya menjadi khawatir perilakunya pun terpengaruh dari muatan pornografi yang ia akses.

10. Pikiran/perasaanmu terkait pornografi telah mengganggu nilai-nilai agama yang kamu dan keluargamu yakini.

Pornografi dan ajaran agama adalah dua kutub yang berbeda. Agama mengajarkan kepada umatnya untuk melampiaskan hasrat seksual melalui lembaga yang sacral yaitu pernikahan dan untuk tujuan reproduksi. Sementara pornografi menafikan itu semua. Orang didorong melihat pornografi sekadar untuk memuaskan hasrat seskualnya semata tanpa tanggungjawab lebih terhadap konsekuensi yang terjadi kemudian. Oleh karena itu tak mengherankan bila orang yang terbiasa mengkases pornografi menyebabkan adanya pertentangan pada pikiran/perasaannya karena bertentangan dengan nilai-nilai agama yang diyakini.

11.    Mendapati dirimu ingin melihat lebih banyak materi pornografi, atau jenis pornografi yang berbeda untuk merasakan kegembiraan.

Dorongan untuk terus melihat pornografi semakin besar bila mengakses pornografi sudah menjadi kebiasaan. Tak berhenti sampai di situ, muatannya pornografi yang diakses pun akan semakin meningkat kadar kevulgaran bahkan hingga yang paling ekstrim atau paling tidak lazim. Jika Anda mendapati diri Anda terus merasa ingin mengskses materi pornogarfi lagi dan lagi bahkan mendapat kegembiraan atau kepuasan dari mengakses muatan tersebut, hampir dipastikan Anda telah mengalami kecanduan/ketergantungan terhadap pornografi.

        Demikian 11 perilaku yang mengindikasikan seseorang telah mengalami kecanduan pornografi. Tulisan ini bukan untuk menghakimi, namun justru untuk memberi penyadaran agar bila ada tanda-tanda perilaku tersebut ada pada diri Anda atau orang terdekat Anda, maka sarankanlah untuk melakukan upaya pemulihan diri hingga sembuh dari kecanduan pornografi. Langkah-langkah untuk sembuh dari kecanduan pornografi dapat Anda lihat di tulisan saya di blog ini juga yang berjudul: 11 Langkah Sembuh dari Kecanduan Pornografi. Semoga Bermanfaat!

*Praktisi Perlindungan Anak dan Literasi Media

** sumber ilustrasi: https://id.pinterest.com/pin/878624208534966554/

Komentar

  1. Terima kasih untuk selalu konsisten mengedukasi masyarakat tentang bahayanya pornografi, bu Azimah. Juga topik-topik parenting lainnya yang juga bermanfaat. Sehat selalu dan selamat berjuang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih apresiasinya, Bu/Pak. Semoga berkah untuk semua, ya. Salam

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspada Gim daring: Kenali Modus dan Ketahui Pencegahannya

 Dunia maya memang memiliki daya tarik yang kuat pada siapa pun, tak terkecuali anak-anak. Salah satu yang membuat anak-anak asik berlama-lama di dunia maya, adalah mereka mengakses gim daring ( game online) . Anda perlu waspadai fenomena ini. Mengingat, selain gim daring ini dapat memicu anak menjadi kecanduan internet/ gawai , sehingga membuat aktivitas di dunia nyatanya menjadi terbengkalai, kontennya yang bisa jadi sarat akan kekerasan, juga karena gim daring kini  sudah menjadi modus para predator anak menyasar korbannya. Salah satu contoh kasus kejahatan pemangsa anak melalui gim ini terjadi pada tahun 2021 melalui aplikasi Free Fire . Hasil penyidikan polisi terungkap, bahwa pelaku memang menyasar anak perempuan sebagai pengguna gim. Saat bermain bersama dengan sang anak itulah, pelaku meminta nomor WA dan mulai membujuk korbannya untuk membuat video tanpa busana dengan menawari korban uang gim daring Free Fire sebanyak 500-600 diamond yang akan dikirim ke akun korban...

Budaya Valentine Day di Kalangan Remaja yang Perlu Orang Tua Waspadai

  Setiap pertengahan bulan Februari, tepatnya tanggal 14 masyarakat manca negara banyak yang merayakannya sebagai hari Valentine ( Valentine’s Day ), termasuk di negara kita. Hari Valentine dimaknai oleh banyak orang sebagai hari kasih sayang. Namun, muda-mudi mengekspresikannya secara beragam. Mulai dari saling berkirim kartu ucapan hari Valentine, memberikan atau bertukar hadiah, memberi bunga atau cokelat, hiasan berwarna merah muda ( pink) dan berbentuk hati, makan malam bersama dengan pacar, pesta dansa, hingga hubungan intim.   Sungguh hal ini yang perlu menjadi perhatian para orang tua.                                    Yang tambah membuat miris, ternyata ditemukan fakta di lapangan bahwa setiap perayaan hari Valentine bukan hanya penjualan cokelat meningkat tetapi juga penjualan kondom! Kondisi ini membuat salah satu pemeritah kota bahkan sampai membuat imbauan agar...

Anak Anda tidak Kunjung Mandiri? Berikut 5 (Lima) Perlakuan Salah Orang Tua yang Perlu Jadi Perhatian Anda!

                “Usia anak lelaki saya sudah 30 tahun, tapi ia bukan anak mandiri karena masih selalu mengandalkan saya. Setiap hari, kerjanya hanya menonton  televisi dan bermain gadget. Tak pernah membantu menyelesaikan pekerjaan di rumah, bankan sekadar mengganti bohlam lampu,” keluh seorang ibu.   Ketika keluhan seperti terjadi, siapakah pihak yang bertanggungjawab? Jawabannya adalah orang tua itu sendiri. Mengapa? Karena mereka yang pertama kali menanamkan tentang sikap, nilai, dan juga bertanggung jawab atas pola asuh anaknya. Berikut ini lima hal yang sering dilakukan orang tua sehari-hari yang justru mendorong anak menjadi tidak mandiri yang perlu jadi perhatian Anda!                            1. Memaksa anak menghentikan aktivitasnya Saat usia prasekolah, anak mulai menggemari kegiatan mengasyikkan yang terfokus pada dirinya. Contoh, ia...