Langsung ke konten utama

11 Upaya Penanganan Kekerasan Seksual

  

Tidak ada orang yang mau menjadi korban kekerasan/kejahatan seksual. Untuk itu upaya pencegahan dilakukan seoptimal mungkin, baik pada diri sendiri, orang terdekat Anda, maupun lingkungan tempat Anda biasa berinteraksi. Namun, kadang malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih, takdir ilahi menempatkan Anda atau orang terdekat Anda menjadi korban kekerasan seksual. Bila sampai hal itu terjadi, apa yang sebaiknya Anda lakukan? Berikut ini 11 upaya penanganan kekerasan seksual yang saya tulis untuk Anda, semoga bermanfaat!



1. Jangan Panik

                Ketika kekerasan/kejahatan seksual menimpa Anda atau orang terdekat Anda, upayakan diri Anda untuk menghindari panik. Hal ini penting agar Anda jangan sampai mengambil langkah yang salah yang justru memperburuk situasi atau kondisi Anda.

2. Tenangkan Diri

Usahakan untuk menenangkan diri agar Anda dapat mengambil tindakan yang tepat. Hal ini jika Anda sulit menenangkan diri, dikhawatirkan tindakan-tindakan Anda akan sulit terkontrol yang justru semakin merugikan posisi Anda.

3. Kumpulkan Bukti

                Setelah Anda tenang dan tidak panik, Anda dapat mulai secara hati-hati untuk mengumpulkan bukti yang dapat mendukung proses penanganan hukum. Menindak tegas pelaku kejahatan/kekerasan seksual itu penting, agar jangan sampai peristiwa berulang dan  korban lebih banyak berjatuhan.

4. Cerita pada Orang/Teman yang Dapat Dipercaya

Memendam sendiri peristiwa yang traumatis tentu tidak baik untuk kesehatan mental Anda. Oleh karena itu, sebaiknya Anda dapat berbagi pengalaman dengan orang atau teman yang dapat Anda percaya. Tujuannya tentu untuk mendapatkan dukungan dan kalau bisa juga solusi yang tepat.

5. Cari Saksi Mata/Saksi Korban Lainnya

                Penting juga Anda upayakan untuk mencari saksi mata atau korban lainnya yang dapat memberikan informasi tambahan. Semakin banyak saksi mata atau korban lainnya yang mau memberikan informasi, diharapkan semakin besar pelaku cepat diproses secara hukum.

6. Cari Kemungkinan Kamera/CCTV yang Mendokumentasikan Kejadian

                Untuk memperkuat bukti, Anda juga penting untuk menelusuri apakah ada kamera atau CCTV yang merekam saat kekerasan seksual terjadi.Pastikan Anda atau pihak kepolisian memiliki salinannya sehingga pelaku tidak dapat menyangkal lagi telah melakukan perbuatan kekerasan/kejahatan seskual kepada Anda atau orang terdekat Anda.

7. Abaikan Ancaman Pelaku

                Setelah terjadi kejahatan/kekerasan seksual, beberapa pelaku ada yang kembali menghubungi korban untukng mengancam agar tidak melaporkan kepada polisi atau pihak berenang lainnya atas kejahatan/kekerasan seksual yang telah diperbuatnya. Jika sampai hal semacam ini terjadi, sebaiknya Anda menghindari memberikan reaksi terhadap ancaman pelaku dan fokus pada tindakan penanganan.

8. Jauhi Pelaku/Blokir Komunikasi

Anda juga sebaiknya menjauhi pelaku dan memblokir kemungkinan kontak di semua platform. Tujuannya agar pelaku tidak dapat menghubungi Anda untuk mengintimidasi atau mengancam Anda. Jika perlu, Anda bahkan sebaiknya juga segera mengubah kata sandi Anda untuk keamanan tambahan.

9. Laporkan Pelaku pada Satgas PPKS dan/atau Polisi

Upaya penting yang Anda dapat lakukan jika menjadi korban atau mengetahui orang terdekat Anda menjadi korban kekerasan seksual, segeralah melaporkan kejadian kepada Satgas PPKS dan/atau pihak kepolisian untuk proses hukum yang lebih lanjut. Dalam hal ini, waktu merupakan unsur penting. Jangan terlalu lama menunda, karena berpotensi akan jatuh lebih banyak korban.

10. Laporkan Pelaku Secara Daring ke Situs Web/Aplikasi Terkait

                Laporkan pelaku kejahatan/kekerasan seksual ke situs web/aplikasi terkait jika kekerasan seksual yang Anda alami terjadi secara daring. Pihak situs web/aplikasi terkait biasanya akan membantu untuk menutup akun pelaku sehingga dia tidak mungkin mengulangi perbuatannya pada orang lain.

11. Pertimbangkan Terapi/Konsultasi Psikolog

                Menjadi korban kekerasan seksual merupakan pengalaman traumatis dan tidak mudah dilupakan. Untuk itu, Anda penting mempertimbangkan untuk mencari bantuan terapi atau konsultasi psikolog. Tujuannya agar sejak awal Anda atau orang terdekat Anda yang menjadi korban, dapat dibimbing untuk pencegahan depresi dan mendukung pemulihan mental.

                Demikian 11 upaya penanganan kekerasan seksual yang saya tulis untuk Anda. Meski Anda tidak berharap diri Anda atau orang terdekat menjadi korban, ada baiknya ke-11 upaya ini juga didiskusikan dengan keluarga Anda. Tujuannya seagai scenario ‘jaga-jaga’, agar saat ada kejadian, Anda atau orang terdekat Anda dapat lebih siap untuk menghadapinya.

*Praktisi perlindungan anak dan literasi media
** sumber ilustrasi: https://id.pinterest.com/pin/698409854744249793/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspada Gim daring: Kenali Modus dan Ketahui Pencegahannya

 Dunia maya memang memiliki daya tarik yang kuat pada siapa pun, tak terkecuali anak-anak. Salah satu yang membuat anak-anak asik berlama-lama di dunia maya, adalah mereka mengakses gim daring ( game online) . Anda perlu waspadai fenomena ini. Mengingat, selain gim daring ini dapat memicu anak menjadi kecanduan internet/ gawai , sehingga membuat aktivitas di dunia nyatanya menjadi terbengkalai, kontennya yang bisa jadi sarat akan kekerasan, juga karena gim daring kini  sudah menjadi modus para predator anak menyasar korbannya. Salah satu contoh kasus kejahatan pemangsa anak melalui gim ini terjadi pada tahun 2021 melalui aplikasi Free Fire . Hasil penyidikan polisi terungkap, bahwa pelaku memang menyasar anak perempuan sebagai pengguna gim. Saat bermain bersama dengan sang anak itulah, pelaku meminta nomor WA dan mulai membujuk korbannya untuk membuat video tanpa busana dengan menawari korban uang gim daring Free Fire sebanyak 500-600 diamond yang akan dikirim ke akun korban...

Budaya Valentine Day di Kalangan Remaja yang Perlu Orang Tua Waspadai

  Setiap pertengahan bulan Februari, tepatnya tanggal 14 masyarakat manca negara banyak yang merayakannya sebagai hari Valentine ( Valentine’s Day ), termasuk di negara kita. Hari Valentine dimaknai oleh banyak orang sebagai hari kasih sayang. Namun, muda-mudi mengekspresikannya secara beragam. Mulai dari saling berkirim kartu ucapan hari Valentine, memberikan atau bertukar hadiah, memberi bunga atau cokelat, hiasan berwarna merah muda ( pink) dan berbentuk hati, makan malam bersama dengan pacar, pesta dansa, hingga hubungan intim.   Sungguh hal ini yang perlu menjadi perhatian para orang tua.                                    Yang tambah membuat miris, ternyata ditemukan fakta di lapangan bahwa setiap perayaan hari Valentine bukan hanya penjualan cokelat meningkat tetapi juga penjualan kondom! Kondisi ini membuat salah satu pemeritah kota bahkan sampai membuat imbauan agar...

Anak Anda tidak Kunjung Mandiri? Berikut 5 (Lima) Perlakuan Salah Orang Tua yang Perlu Jadi Perhatian Anda!

                “Usia anak lelaki saya sudah 30 tahun, tapi ia bukan anak mandiri karena masih selalu mengandalkan saya. Setiap hari, kerjanya hanya menonton  televisi dan bermain gadget. Tak pernah membantu menyelesaikan pekerjaan di rumah, bankan sekadar mengganti bohlam lampu,” keluh seorang ibu.   Ketika keluhan seperti terjadi, siapakah pihak yang bertanggungjawab? Jawabannya adalah orang tua itu sendiri. Mengapa? Karena mereka yang pertama kali menanamkan tentang sikap, nilai, dan juga bertanggung jawab atas pola asuh anaknya. Berikut ini lima hal yang sering dilakukan orang tua sehari-hari yang justru mendorong anak menjadi tidak mandiri yang perlu jadi perhatian Anda!                            1. Memaksa anak menghentikan aktivitasnya Saat usia prasekolah, anak mulai menggemari kegiatan mengasyikkan yang terfokus pada dirinya. Contoh, ia...